Cerita Pendek - Pandai Bersyukur
Pernahkah kita tersadar dan melihat akan orang-orang tua yang duduk dipinggiran jalan dengan jualan
dagangan mereka. Dengan harapan ada yang membeli dengan apa yang mereka jual.
Menerima dengan sesuka hati berapapun yang laku disetiap hari. Penghasilan yang tak tentu, terkadang hanya
cukup untuk hidup satu minggu dan terkadang tidak dapat sama sekali. Mereka
yang hanya bisa merasakan lelah disetiap langkahnya sepanjang hari. Sebegitu
beratkah hidup mereka, membanting tulang setiap hari, siang dan malam dengan
penghasilan yang tidak begitu memuaskan. Itu hanya untuk kebuTuhan perut yang
selalu ingin diisi.
Takdir. Kalau takdir kita yang tentukan. Sudah pasti mereka lebih suka
duduk di kursi empuk, tidur di rumah mewah
dari pada duduk di bahu jalanan, kesana-kemari menawarkan barang
dagangan berharap ada yang membeli.
Hidup ini memang seperti sebuah film, semua cerita diatur sutradara. Susah
senang garisan sang ilahi, mereka hanya bisa melakukan usaha yang terbaik untuk
diri mereka, untuk hidup mereka.
Bila mereka ditanya, ini semua untuk apa?
Mereka pasti menjawab untuk perut yang selalu ingin diisi. Untuk hidup
saja, mereka begitu susahnya. Demi mencari sesuap nasi. Lalu kapan mereka benar-benar
merasakan hidup?
Bersyukur. Terdengan
suara dari bibir yang jarang mencicip makanan nikmat. Mereka sangat pandai dalam bersukur dengan apa yang telah Tuhan
beri. Tidak terlalu mengharap lebih. Tapi mereka berharap dan berdoa agar bisa
tetap hidup lebih baik. Dan tetap semangat dalam berusaha.
Sedangkan kita dengan nikmat yang sangat cukup bahkan lebih, selalu lupa
untuk bersyukur. Itu semua dari mana
datangnya kalau bukan dari Tuhan. Mereka sangatlah pandai dalam bersyukur,
besok bisa hidup saja disyukuri apa lagi bisa makan makanan enak dan tidur
tanpa kehujanan dan tanpa kedinginan.
Orang yang pandai bersyukur adalah orang yang begitu
dekat dengan Tuhan. Terkadang kenikmatan yang berlebih membuat kita lupa dengan
sang Pencipta. Dan kita terkadang merasa masih belum puas dengan apa yang telah
kita rasakan selama ini dan sangat jarang untuk mensyukurinya.
Hal utama yang membuat kita lupa untuk bersyukur
yaitu nafsu kita. Nafsu untuk memiliki yang lebih baik, nafsu untuk lebih puas,
nafsu untuk memiliki lebih banyak dan nafsu dunia lainnya.
Tuhan memberikan hal-hal yang lebih pada kehidupan kita, supaya kita
menjadi orang yang pandai bersyukur. pandai
berterima kasih dengan apa yang telah Tuhan berikan pada kehidupan kita.
Dengan bersyukur, kita secara
langsung menghargai dengan apa yang telah Tuhan beri kepada kita. Seberapapun
banyak kenikmatan yang kita rasakan, disitu Tuhan mengujimu apakah kamu
termasuk orang-orang yang pandai bersyukur.
Apakah Tuhan perlu membuat kita menjadi orang-orang yang pandai bersyukur dengan cara menjadikanmu seperti orang-orang tua yang
berdagang dipinggiran jalan, dengan membawa dan menawarkan dagangannya agar
kamu menjadi orang yang pandai bersyukur. itulah cara Tuhan menyayangi
hambanya.
Sadarkah kita kalau kehidupan mereka salah satu contoh untuk kehidupan
kita, agar kita menjadi orang-orang yang pandai
bersyukur dengan kenikmatan yang
kita rasakan di dunia ini.
Comments
Post a Comment
komentar di sini ....